Periklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan  memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian  pentingnya peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu  bonafiditas perusahaan terletak pada berapa besar dana yang dialokasikan  untuk iklan tersebut. Di samping itu, iklan merupakan jendela kamar  dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan  masyarakat. Khususnya konsumen.
Periklanan atatu iklan selain merupakan kegiatan pemasaran juga merupakan kegiatan komunikasi.  Kegiatan pemasaran meliputi strategi pemasaran, yakni logika pemasaran  yang dipakai unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran (Kotler,  1991:416).
Menurut  Liliweri (1991:20), kegiatan komunikasi adalah penciptaan interaksi  perorangan dengan mengunakan tanda-tanda yang tegas. Komunikasi juga  berarti pembagian unsur-unsur perilaku, atau cara hidup dengan  eksistensi seperangkat ketentuan dan pemakaian tanda-tanda. Dari segi  komunikasi, rekayasa unsur pesan sangat tergantung dari siapa khalayak  sasaran yang dituju, dan melalui media apa sajakah iklan tersebut  sebaiknya disampaikan. Karena itu, untuk membuat komunikasi menjadi  efektif, harus dipahami betul siapa khalayak sasarannya, secara  kuantitatif maupun kualitatif.
Pemahaman  secara kuantitatif akan menjamin bahwa jumlah pembeli, dan frekuensi  pembelian yang diperoleh akan sejalan dengan target penjualan yang telah  ditetapkan. Pemahaman secara kualitatif akan menjamin bahwa pesan iklan  yang disampaikan akan sejalan dengan tujuan pemasaran yang telah  ditetapkan.


